Rabu, 28 Februari 2018

Tujuan Hidup Manusia



Ada kalanya kita bertanya-tanya, apa tujuan kita hidup di dunia? Siapakah kita? Setiap manusia adalah hamba Allah. Tugas kita di dunia adalah beribadah, hal ini telah tercantum dalam Alquran, yang berbunyi :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (Adz Dzariyat : 56)

Dari ayat tersebut, telah jelas disebutkan bahwa manusia termasuk jin, tugasnya di dunia adalah beribadah kepada Allah SWT. Tujuan kita diciptakan adalah untuk beribadah. Ibadah dapat dilakukan dengan berbagai macam hal, tidak hanya sekadar ibadah wajib dan sunnah. Menuntut ilmu juga termasuk dalam ibadah seorang manusia. Ibadah berarti melaksanakan perintahNya dan menjauhi larangan-Nya.
Sebelum kita lahir, pada saat di dalam rahim ibu, ketika kita hanya sebagai ruh telah membuat kesaksian kepada Allah SWT.
Mengenai hal tersebut, tercantum dalam firman Allah yang berbunyi :

إوَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Q.S. Al-A’raf : 172)

Kesaksian tersebut dapat dikatakan sebagai sebuah janji ruh manusia untuk menyembah kepada Allah SWT. Beribadah menjadi sebuah bentuk ketundukan dan keaptuhan kita terhadap Allah SWT. Lalu, sudahkah kita melaksanakan ibadah dengan baik? Ibadah menjadi titik ukur penghambaan kita kepada Allah SWT.
Kini, kita seharusnya merefleksi diri. Sejauh mana ibadah kita? Yang kemudian berturut-turut memikirkan apakah ibadah ini cukup sebagai amalan untuk dibawa ke pengadilan akhirat nanti?

Isnaini Ni'mah
[Peserta DAD PK IMM Ar Rozy 2017]


0 komentar:

Posting Komentar