Rabu, 28 Februari 2018

MEMBANGUN MENTAL MANUSIA DENGAN PRINSIP MALAIKAT




Mendengar kalimat membangun mental tentunya sudah tidak asing lagi bagi sekian banyak manusia di dunia. Dalam era globalisasi saat ini manusia berlomba-lomba dalam meningkatkan mental yang kuat dan kepercayaan diri. Karena hal itu merupakan kunci utama dalam persaingan global baik dalam dunia kerja maupun dunia pendidikan.
Dalam pengertiannya sendiri dapat dipahami bahwa yang dimaksud membangun mental merupakan menciptakan dan meningkatkan watak manusia yang kuat supaya dapat melakukan suatu hal dengan hasil yang maksimal. Namun, bagaimana dengan pengertian prinsip malaikat? Nah, tentunya dari sebagian orang sudah tidak asing lagi mendengar kata prinsip. Namun bagi yang belum mengerti apa itu prinsip maka dapat dijelaskan bahwa prinsip adalah suatu pernyataan yang fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman dalam berfikir maupun bertindak. Sedangkan malaikat merupakan makhluk mulia yang sangat dipercayai oleh Allah untuk menjalankan segala perintah-Nya.
Nah, setelah dijelaskan secara garis besar mengenai apa itu membangun mental manusia dengan prinsip malaikat, selanjutnya akan dijelaskan lebih rinci mengenai maksud dari judul tersebut tetapi dikhususkan pada pembahasan mengenai apa saja prinsip malaikat itu. Tentunya sudah ada sedikit gambaran mengenai membangun mental manusia dengan prinsip malaikat bukan? Dan pasti sudah penasaran mengenai kelanjutan pembahasannya bukan? Langsung saja mari simak pembahasannya.

Membangun Mental Manusia
Pada pembahasan kali ini mengenai pengambilan judul membangun mental manusia dengan prinsip malaikat yaitu dimaksudkan bahwa dalam menciptakan sifat dan watak seorang manusia tidak bisa sembarangan. Perlu adanya pedoman atau prinsip yang dipegang teguh untuk bisa menciptakan watak atau mental yang baik. Karena mental yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik pula. Sehingga dengan prinsip malaikat ini diharapkan bisa membantu dalam menciptakan watak manusia yang baik dimana yang sesuai dengan ajaran serta kaidah agama Islam. Berikut ada beberapa prinsip-prinsip malaikat menurut Buku Emotional Spiritual Quotiens (ESQ) dari Agustian, Ary Ginanjar (2002) halaman 85-93 :
1.      Keteladanan Malaikat
Malaikat merupakan makhluk mulia yang sangat dipercayai oleh Allah untuk menjalankan segala perintah-Nya. Prinsipnya tunggal, yaitu hanya berpegang kepada Allah SWT. Serta memiliki kesetiaan dan bekerja dengan tuntas dan hasil maksimal, semua sistem yang berada dibawah tanggung jawabnya berjalan dengan sempurna. Dan keteladanan yang dapat diambil dari sifat malaikat secara umum adalah kepercayaan yang dimilikinya, loyalitas dan integritasnya yang sangat mengagumkan.
(Ingatlah) ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu ia mengabulkan permohonanmu, (sambil berfirman), “Akan Ku tolong kamu dengan seribu malaikat beriring-iringan.” (Q.S. 8 Surat Al-Anfaal Ayat 9)
2.      Integritas dan Loyalitas
Integritas merupakan bersikap jujur, konsisten, komitmen, berani dan dapat dipercaya. Sedangkan loyalitas merupakan kesetiaan pada prinsip yang dianut. Integritas dapat muncul dari kesadaran diri yang bersumber dari suara hati, tidak menipu dan tidak berbohong, dan tidak memerlukan tepukan dan pujian dari orang lain karena integritas sendiri adalah berpegang pada sebuah prinsip. Sehingga yang diinginkannya hanyalah sebuah tepukan halus dipundak dari seorang malaikat.
Setiap kata yang ia ucapkan, tentulah disampingnya ada penjaga yang siap (mencatat). (Q.S. 50 Surat Qaaf Ayat 18)
3.      Kebiasaan Memberi, Mengawali dan Menolong
Prinsip yang mendahulukan memberi yaitu Bismillah. Pengertian dari efektifitas bismillah sendiri merupakan suatu investasi kepercayaan. Beberapa contoh bukti dari efektifitas Bismillah yaitu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada orang lain. Dan juga pentingnya membantu dan menolong orang lain dengan tulus dan ikhlas, prinsip ini mampu menghasilkan suatu kepercayaan secara menakjubkan.
Maka barangsiapa melakukan kebaikan seberat zarrah, Ia pasti ‘kan melihatnya! Dan barangsiapa melakukan kejahatan seberat zarrah, Ia (pun) pasti ‘kan melihatnya! (Q.S. 99 Surat Az Zilzal ayat 7-8)
4.      Komitmen
Komitmen adalah sama halnya dengan janji. Menyatakan janji adalah suatu pekerjaan yang mudah. Namun menepati janji adalah suatu langkah emas yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan seseorang. Sehingga untuk membangun mental manusia yang baik perlunya berkomitmen dan dapat selalu menepati janji.
Sungguh, orang-orang yang berjanji setia kepadamu, tiada lain dari berjanji setia kepada Allah. Allah meletakkan tangan-Nya diatas tangan mereka. Tetapi barangsiapa melanggar janji, tiada lain dari melanggar janji terhadap dirinya sendiri. Dan barangsiapa menepati janji yang dijanjikannya kepada Allah, Allah akan memberinya pahala berlimpahan. (Q.S. 48 Surat Al Fath Ayat 10)


5.      Salam Komitmen dan Saling Percaya
Dalam prinsip terakhir ini merupakan pentingnya sikap yang harus diterapkan untuk menciptakan mental manusia yang baik dan kuat. Karena dengan berkomitmen tadi dapat menghasilkan rasa saling percaya sehingga dalam persaingan global ini dapat bersaing dengan baik dan hasil yang maksimal.
Mereka yang beriman dan melakukan amal kebaikan, (Allah) Maha Pemurah akan mengaruniai mereka kasih sayang. (Q.S. 19 Surat Maryam Ayat 96)
Pada kesimpulannya, bahwa dalam membangun mental yang baik dan kuat harus didasari dari prinsip-prinsip yang baik pula. Salah satu prinsip yang dapat digunakan yaitu prinsip malaikat. Karena malaikat merupakan makhluk mulia yang sangat dipercayai oleh Allah untuk menjalankan segala perintah-Nya. Sehingga jika sikap perilaku kita sebagai umat muslim dapat dipercaya oleh Allah, maka Allah akan memudahkan segala urusan umat-Nya dan dapat mencintai hamba-Nya.

Nabilah Salma As Siddiq
[Peserta DAD PK IMM Ibnu Sina 2017]

0 komentar:

Posting Komentar