Rabu, 05 Oktober 2016

SEJARAH IMM SEMARANG

Tepat pada 14 Maret 1964 M di Yogyakarta, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) lahir dari rahim Muhammadiyah. IMM sebagai organisasi otonom modernis sangat dinanti partisipasinya dalam mewujudkan akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah. Pasang surut yang dialami oleh IMM telah dirasakan dari berbagai tingkatan, mulai dari pimpinan pusat sampai pimpinan komisariat. Agaknya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keberadaan IMM, khususnya IMM di Semarang telah mengalami proses pendewasaan diri.
Pada tanggal 14-17 Maret 1971, berdasarkan rekomendasi Muktamar IMM IV di Semarang. Azas pengorganisasian IMM bergeser dari azas teritorial menjadi azas potensial. Penggeseran ini menurut pola aktifitas ikatan dimaksudkan supaya IMM senantiasa berorientasi kepada bidang-bidang gerak Muhammadiyah dan kebutuhan dasar mahasiswa. Kalau sekarang komisariat adalah sebagai institusi terbawah dalam jenjang kepemimpinan ikatan, maka lewat hal ini posisi komisariat dipandang penting dan menentukan basis kegiatan.
Program yang seperti ini sesungguhnya merupakan hasil rumusan Muktamar IMM IV yang mengispirasi upaya terwujudnya perluasan IMM. Sehingga berdirilah beberapa komisariat di Semarang seperti; PK IMM Ibnu Sina UNDIP, PK IMM Fatahillah UNDIP, PK IMM Hamka UNNES, PK IMM Al Faruqi IAIN, PK IMM AIS Muhammadiyah, PK IMM Al Rozi UNIMUS, PK IMM As Syifa' UNIMUS, PK IMM A. Dahkan UNIMUS, PK IMM Al Kindi UNIMUS, PK IMM Akper UNIMUS. Hingga seterusnya IMM di Semarang mengalami perkembangan dari periode ke periodenya.

0 komentar:

Posting Komentar