Selasa, 02 April 2019

Epilog Ikatan Merah

Oleh : Sindy Milyana Khadaryati

Perkenankan tangan saya untuk menari di atas kertas membuat suatu coretan bersajak sebagai pengingat bagi saya sebelum sampai pada kalian


Terhitung dua puluh ribu tujuh puluh lima hari sudah,

usianya menginjak setengah abad
Napak tilas perjuangan suatu Gerakan Mahasiswa
menghampiri pelupuk mata
Mengemban ikhtiar dengan niat yang tlah diikrarkan
di bawah naungan sinar surya
Mengucur deras semangat Fastabiqul Khairat!
Ialah IMM
Dilanjutkan seruan kebanggaannya, Jaya!
Namun, pertanyaan sering berdialog menghantuinya
Bertanya-tanya sampai mana agama ini ditegakkan
Bertanya-tanya sampai mana titik kejayaan dirinya
Bertanya-tanya sampai kapan abadi perjuangannya terus dikenal
IMM butuh mereka yang berkontribusi dalam dakwah
bukan hanya berkeluh kesah
IMM butuh sumbangsih mereka yang intektual
bukan hanya teriakan tanpa moral
IMM butuh mereka yang terus berinovasi
bukan hanya menjadi wacana diskusi
Bagaimana mungkin membiarkannya biasa-biasa saja
Sedangkan dia menunggu karya-karya kita
Memang, melayani segala tawaran keinginan dan harapan jiwa
tidak akan ada habisnya
Apalagi menakar imbalan yang diterima
Sadar, bukankah dari sekian banyak manusia bergelar mahasiswa
bahawa kitalah yang dipilih sebagai pewaris amanah ?,
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Salam Jiwa, Salam Pergerakan ! IMM, Jaya!

0 komentar:

Posting Komentar